RIAU BERSATU, HUT Ke 66 Riau, oleh: Agus Malik

*RIAU BERSATU*

Agus Malik

Itulah tema *HUT Ke-66 Riau* Tahun 2023 yang telah berusia lebih dari setengah abad.

Dikutip keterangan dari Pejabat Pemerintah Riau tema Milad kali ini bermakna “Riau Bersatu itu yaitu berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul. Artinya masyarakat Riau harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kualitas SDM dan SDA, agar geliat ekonomi terus tumbuh dan meningkatkan, yang akan bermuara kesejahteraan yang berkelanjutan,”

“Selain itu, dengan Riau Bersatu kita juga dapat menjunjung tinggi nilai norma dan adat istiadat juga merupakan upaya mewujudkan Riau yang bermartabat,”

Dalam logo milad tahun ini simbol arah yang mengarah keatas sebagai simbol harapan bersama, serta rasa optimis untuk mewujudkan Provinsi Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul.

Lalu, Simbol Rantai melambangkan persatuan yang kokoh, hubungan masyarakat yang solid, kompak dan gotong royong yang tentunya menjadi modal dasar untuk membangun masa depan Provinsi Riau kearah yang lebih baik.

Selanjutnya, Tanjak merupakan penutup kepala adat Melayu Riau yang berbentuk runcing ke atas pakaian adat baju kurung yang melambangkan kewibawaan seorang pemimpin dengan kepiawaian yang dimilikinya mampu mewujudkan Riau Bersatu.

Sedangkan warga dalam logo HUT Ke-66 Riau terdapat lima komponen. Yakni Kuning melambangkan Kejayaan, Martabat dan Marwah. Biru melambangkan Unggul dan Cerdas
Merah melambangkan Keberanian dan Sportif. Hijau melambangkan Kesuburan dan Kesejahteraan. Hitam melambangkan ketegasan dan kokoh.

Ada dua hal setidaknya yang menjadi catatan terkait milad Riau tahun ini.

Pertama mampukah Riau unggul dengan tetap menjaga Budaya Melayu menjadi identitas yang mendunia. Tak dipungkiri Bahasa Indonesia berakar dari Bahasa Melayu yang telah mempersatukan Republik Indonesia dengan ribuan ragam budaya dan bahasanya.

Akarnya kokoh terbukti menjadi perekat hingga saat ini membuktikan kekuatan budaya hingga menjadi konstitusi. Saatnya Melayu memberi warna yang lebih luas melalui program Dunia Melayu Dunia Islam di kawasan regional. Program ini belum terasa kuat mengakar di tengah masyarakat sehingga keunggulan daya saing budaya masih perlu ditingkatkan untuk kawasan Internasional yang memiliki akar serumpun seperti Malaysia Singapura Brunei Darussalam dan Thailand serta sebagai Filipina.

Kedua adalah tantangan Riau dari aspek ketahanan pangan lokal. Potensi alam Riau mendukung untuk swasembada pangan namun data dukung kemandirian sektor agraris terasa sangat kurang. Upaya mendorong generasi muda untuk terjun di dunia pertanian menjadi tantangan tersendiri. Startup yang muncul disektor ini juga masih minim apakah lagi terasa masih kalah saing dengan sektor perkebunan khususnya kelapa sawit.

Dua hal ini menjadi menjadi PR pemangku kepentingan khususnya Pemerintah Daerah dan Legislator di seluruh Kabupaten Kota di Riau.

Semoga tema dan logo yang menjadi simbol milad kali ini bukan sekedar seremonial semata-mata namun menjadi lecutan bagi pengambil kebijakan untuk menghadirkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing dengan potensi yang berlimpah di bumi lancang kuning ini.

_Elok Dipandang Bunga Kemuning_
_Harum Semerbak Aromanya_
_Selamat Milad Riau Negeri Lancang Kuning_
_Rakyat Sejahtera Makmur Negerinya_

_Sungguh Enak Ikan Tenggiri_
_Ikan Dibeli Di Pasar Buatan_
_Agus Malik Nama Diberi_
_Daerah Pemilihan Siak dan Pelalawan_

Baca Juga

Apel Siaga PKS Siak, Ketua DPP PKS Bakar Semangat Anggota untuk Menang Pemilu 2024

Tualang – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Siak lakukan kegiatan Apel …